Rabu, 11 November 2015

TUGAS TERSTRUKTUR LAPORAN HASIL KUNJUNGAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)



TUGAS TERSTRUKTUR
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)




Disusun oleh
Leni Lismawati                                (G1B014003)
Sonia Dwi Astuti                              (G1B014014)
Putri Titis Cahyawening                 (G1B014015)
Nurul Rimadhani                                      (G1B014024)
Amirrudin Muslim Anshori            (I1A015021)
Dimas Arya Pamungkas                 (I1A015101)
M. Fajri Adhianto                           (I1A015107)

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
2015


BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang (Erfandi, 2008). 

Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Pelayanan Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
B.     Tujuan
Untuk mengetahui kondisi kesehatan lansia, kader lansia dan permasalahan yang ada di Among Wredha.

C.    Manfaat
1.      Mengetahui kondisi kesehatan lansia di Among Wredha
2.      Mengetahui kondisi kader lansia di Among Wredha
3.      Mengetahui permasalahan kesehatan di Among Wredha








BAB II ISI

A.    Tinjauan Pustaka

1.      Pengertian Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia) adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat yang proses pembentukan dan pelaksanaanya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) , lintas sektor pemerintah dan non pemerintah, swasta, organisasi sosial, dengan menitikberatkan pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif (Novayenni, 2015).
2.      Pentingnya Posyandu Lansia
Posyandu lansia sangat penting diadakan karena dapat memudahkan lansia dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup lansia tetap terjaga dengan baik, terpelihara dan terpantau secara optimal (Novayenni, 2015).
Selain itu posyandu juga sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam masyarakat (Depkes RI, 2003 dalam Maryam 2011).

3.      Metode Penelitian
Metode penilitian yang digunakan yaitu :

1. Wawancara
2. Observasi
3. Tinjauan Pustaka

B.     Hasil Kunjungan (wawancara) Posyandu
Nama Posyandu          : Among Wredha Satria
Alamat                      : RW 07 Kelurahan Bantarsoka, Purwokerto Barat, Jawa Tengah
Jumlah kader               : 5 orang
Strata                           : RW
Ketua Posyandu          : Slamet

1.      Posyandu lansia ini dibentuk dengan musyawarah karena warga masih memerlukan wadah lansia.
2.      Wilayah kerja hanya di RW 07
3.      Pengurus posyandu lansia adalah para pengurus itu sendiri yang dibentuk melalui kesepakatan masyarakat. Pengurus dipimpin oleh seseorang yang cukup memiliki kemampuan dalam memimpin karena selama ini kegiatan posyandu berjalan dengan lancar hanya sedikit hambatan dan kendala.
4.      Tugas pokok dan fungsi dari posyandu ini dapat dikatakan tidak ada, karena kepengurusan tidak berjalan dengan baik dan para pengurus tidak melakukan peran serta kewajibannya dengan yang seharusnya.
5.      Organisasi posyandu lansia ada tetapi tidak berjalan dengan baik, sehingga kepengurusan posyandu among wredha dilimpahkan kepada sekretaris posyandu.
6.      Mekanisme pemecahan masalah dalam kelompok lansia diselesaikan oleh sekretaris posyandu yang melakukan fungsi kepengurusan posyandu
7.      Jumlah lansia di dalam wilayah ada sekitar 90 orang tetapi yang aktif hanya  40 orang, artinya kurang dari 50% hal ini dikarenakan banyak lansia yang merasa malas datang ke posyandu atau memiliki kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan
8.      Kader posyandu ini adalah masyarakat yang bukan usia lanjut
9.      Peran kader dalam posyandu ni hanya sebagai penggerak usia lanjut dan pengurus kelompok lansia, sedangkan untuk penyuluh kesehatan adalah tenaga medis dari dinas kesehatan puskemas setempat
10.  Para kader telah dilatih oleh dinas kesehatan yang diundang oleh kecamatan setempat dan biasanya ada mahasiswa bidang kesehatan
11.  Kegiatan yang dilakukan hanya berupa penimbangan BB, pengecekan tensi; darah dan kesehatan biasa. Selain itu juga beberapa kali diadakan pengajian dan jalan sehat
12.  Dalam pelayanan kesehatan posyandu dilakukan oleh tenaga medis yang dibantu oleh kader
13.  Sarana posyandu tersebut berupa buku pencatatan, KIT Lansia. Sedangkan buku panduan dan pedoman hanya sedikit (masing2 1 buah) dan tidak adanya tempat posyandu permanen, biasanya menggunakan rumah warga secara sukarela
14.  Sumber dana dari kegiatan posyandu adalah iuran dan kas warga setiap bulannya. Peran pemerintah biasanya dalam kecamatan untuk kegiatan pelatihan para kader posyandu. Sedangkan dokter dan tenaga medis lainnya diundang dari puskesmas secara gratis.
15.  Tidak ada kegiatan antar generasi dari posyandu lansia among wredha



C.    Pembahasan

1.      Permasalahan
Permasalahan dan kendala:
-          Warga lansia sekitar masih banyak yang malas untuk datang
-          Membutuhkan dana yang lebih besar
-          Kurangnya partisipasi dan peran serta dinas kesehatan kota baik material dan  non material
Sistem dari posyandu masih berantakan, karena ketua posyandu tersebut merangkap jabatan sebagai sekretaris posyandu; organisasi dalam posyandu pun tidak berjalan dengan baik. Selain itu posyandu tersebut tidak memiliki tugas pokok dan fungsi.
2.      Solusi Permasalahan
       Penyelesaian dari permasalahan dan kendala yang ada dalam posyandu lansia among wredha sebagai berikut:
a.  melakukan penyuluhan dalam bentuk kegiatan yang menarik kepada warga di RW 07 Kelurahan Bantarsoka tentang pentingnya memeriksa atau mengikuti kegiatan di Posyandu, terutama untuk warga yang berusia lanjut
b. mengundang dinas kesehatan kota setempat untuk datang melihat langsung kondisi dari posyandu lansia tersebut. Dengan melihat langsung, dinas kesehatan kota akan ikut berperan dan membantu kegiatan yang ada di posyandu lansia among wredha tersebut baik dalam bentuk dana, tenaga medis, maupun peralatan yang dibutuhkan.
c. memembenahi sistem posyandu tersebut, mulai dari kepengurusan, organisasi, hingga membuat tugas pokok dari posyandu lansia tersebut. karena apabila ketiga kendala ini dibiarkan,  warga sekitar  dan dinas kesehatan kota akan semakin kurang peduli dengan jalannya kegiatan dari posyandu tersebut, bahkan tidak menutup kemungkinan posyandu tersebut tidak dapat bergerak lagi 






BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan
            Kondisi dari posyandu lansia among wredha di RW 07 Kelurahan Bantarsoka ini masih memprihatinkan. Karena banyaknya pokok permasalahan yang belum terselesaikan.
B. Saran
            Saran bagi pemerintah, terutama pemerintah daerah agar lebih memperhatikan lagi kesejahteraan posyandu-posyandu di daerah pemerintahannya karena pada hakekatnya posyandu ada untuk melayani masalah kesehatan ringan masyarakat yang ada di lingkungan posyandu tersebut. Perhatian pemerintah daerah terhadap posyandu harus lebih ditingkatkan lagi khususnya bagi posyandu lansia karena masa lansia adalah masa-masa manusia mulai melemah dan rentan terhadap penyakit.
Saran bagi posyandu itu sendiri adalah untuk lebih membenahi struktur pengurus posyandu sehingga lebihh terlihat formal dan teratur. Dengan dibenahinya strukur pengurus posyandu sehingga terlihat lebih formal, maka pemerintah khususnya pemerintah daerah tidak akan segan memberikan bantuan ataupun dukungan terhadap posyandu tersebut. Selain itu Para kader sebaiknya lebih mengeluarkan ide-ide kreatif agar kegiatan posyandu lebih diminati oleh para lansia.





















DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R Siti, dkk. 2011. Mengenal Usia Lanjut. Jakarta: Salemba Medika.
Novayenni, Sabrian dan Jumaini. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Angka Kunjungan Lansia ke Posnyandu Lansia. JOM Ilmu Keperawatan Universitas Riau Vol 02 (01) Februari 2015: 1-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar